Sebagai bapak proklamator tentunya Soekarno menjadi pahlawan dunia yang menjadi panutan para generasi penerus bangsa. Dengan pidatonya yang sangat berkesan sehingga mampu membangkitkan semangat para generasi muda untuk lebih bersemangat dalam memperjuangkan kemerdekan negara Indonesia. Sebagai anak muda pastinya Anda memang harus lebih mengetahui biografi Soekarno untuk lebih membakar semangat dalam memajukan negara kita.
Kini sebagian besar generasi penerus bangsa pastinya memang kurang motivator dalam memperjuangkan kembali kehidupan negara Indonesia. Walaupun ketika sekolah memang sudah diberikan ilmu mengenai biografi Soekarno tetapi memang tidak mampu membangkitkan ketika masih usia muda. Oleh karena itu, sebaiknya ketahui lebih mendalam biografi sang proklamator sebagai pahlawan dan presiden Indonesia. Tidak hanya sebagai ilmu pengetahuan yang bermanfaat tetapi juga jadikanlah untuk membakar semangat dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Biografi Soekarno
Dengan biografi Ir Soekarno nama lengkap Ir. Soekarno yang bertempat lahir di Blitar, 6 Juni 1901 beragama islam yang memiliki tiga istri yaitu Fatmawati, Hartini, dan Ratna Sari Dewi. Jumlah anaknya delapan yaitu Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati, Guruh (dari Fatmawati) kemudian Taufan, Bayu (dari Hartini), dan juga Kartika (dari Ratna Sari Dewi). Pada umurnya yang ke 69 tahun Soekarno tutup usia yaitu pada tanggal 21 Juni 1970 dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.
Pendidikan Ir. Soekarno
Ir. Soekarno memiliki latar belakang pendidikan HIS di Surabaya, Hoogere Burger School (HBS) yang memberikan banyak ilmu mengenai banyak hal saat beliau masih muda, terutama politik. Saat bersekolah di Surabaya tersebut memang sudah membangkitkan kemampuan Ir. Soekarno untuk belajar politik, bahkan juga sudah mulai berlajar bagaiman cara berpidato yang tepat setiap harinya.
Setelah itu, biografi Soekarno ketika masih muda Ir. Soekarno melanjutkan pendidikannya ke Technische Hoogeschool (THS) di Bandung dengan mengambil jurusan tekhnik sipil. Nah, disinilah beliau mendapatkan gelar Insinyur atau Ir pada tanggal 25 Mei 1926. Dengan usianya yang masih muda ternyata Ir. Soekarno memang sudah mendapatkan gelar Insyinyur dengan ilmu yang didapatkan ketika kuliah.
Ir. Sokarno Masa Kecil
Ternyata dalam biografi Soekarno memang tidak tinggal bersama orang tuanya sejak kecil dalam waktu yang cukup lama. Hal tersebut dikarenakan sejak saat usia anak-anak ternyata Bung Karno tinggal bersama kakenya yang bernama Raden Hardjokromo di Tulung Agung, Jawa Timur. Pada tahun 1911 Ir Soekarno harus pindah ke Mojokerto bersama orangtuanya kemudian sekolah di Eerste Inlandse School sebagai tempat bapaknya bekerja sebagai seorang guru.
Setelah selesai sekolah dasar kemudian Ir. Soekarno dipindahkan ke HBS Surabaya tahun 1915 yang bertempat tinggal di rumah sahabat ayahnya yaitu HOS Cokroaminoto. Nah, sejak itulah Ir. Soekarno memiliki jiwa sebagai pahlawan sejati mulai dari belajar politik, bahkan juga sudah mulai belajar berpidato sejak kecil di depan cermin.
Kiprah Politik Soekarno
Nama Soekarno mulai populer ataupun terkenal yaitu ketika beliau ikut menjadi anggota Jong Java atau organisasi pemuda Jawa yang berada di cabang Surabaya pada tahun 1915. Beliau mulai dikenal karena suka menggemparkan publik dengan cara berpidatonya yang sangat karismatik saat diucapkan. Setiap mengikuti rapat rutin pleno tahunan di Surabaya yang diadakan Jong Java, ternyata beliau memang memiliki sifat terbuka dalam menyindir sifat organisasi Jawa-sentris dari Jong Java yang memang dapat mengakibatkan kurangnya kerjasama dalam berorganisasi.
Belajar Berpidato
Ketika Ir. Soekarno sedang berpidato menggunakan bahasa Jawa kasar sebagai bentuk rasa ketidakpuasannya mengikuti organisasi yang hanya memikirkan kebudayaan Jawa saja. Dengan demikian pada bulan berikutnya ternyata beliau dengan mudah mencetuskan pendapat sengit agar surat kabar Jong Java diterbitkan menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa Indonesia, bukan menggunakan bahasa Belanda yang merupakan bahasa asing.
Algemeene Studie Club (ASC)
Nah, selanjutnya pada tahun 1926 di Bandung kemudian beliau mendirikan Algemeene Studie Club (ASC) yang memang beliau mendapatkan inspirasi dari Indonesische Studie Club di inisiasi oleh Dr. Soetomo. Nah, ketahuilah bahwa organisasi inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya Partai Nasional Indonesia sejak pada tahun 1927, tetapi ternyata aktivitas PNI yang terkesan memberontak membuatnya ditangkap.
Pengasingan Ir. Soekarno
Nah, dalam biografi Soekarno ternyata penangkapan tersebut dilakukan oleh pihak otoriter Belanda sejak tanggal 29 Desember 1929 di Yogyakarta kemudian di hari berikutnya di pindahkan ke Bandung. Setelah itu Soekarno dijebloskan ke penjara Banceuy di Bandung kemudian tahun 1930 dipindahkan ke Sukamiskin.
Pengasingan dan penangkapan ternyata memang dilakukan secara terus menerus sebagai salah satu bentuk pemberontakkan kepada Soekarno karena selalu melakukan aktivitas perlawanan yang terus memberontak. Nah, untuk pengasingannya yang terakhir ternyata Soekarno diasingkan di Bengkulu kemudian dikembalikan lagi bebas pada tahun 1942.
Pada saat itu memang menjadi masa penjajahan Jepang di Indonesia. Dengan demikian Soekarno terus menyerukan perjuangan dan pembebasan bangsa Indonesia dari penjajahan yang memang memiliki sikap tidak berperikemanusiaan kepada rakyat pribumi.
Biografi Soekarno: Sang Ploklamator
Sebagai warga negara Indonesia tentunya sudah mengenal bahwa 17 Agustus 1945 merupakan hari kemerdekaan. Di hari tersebutlah Ir. Soekarno mengungkapkan kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajahan Jepang. Dalam biografi Soekarno di hari tersebut pula menjadi Sang Ploklamator yang membacakan proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia yang memang sudah dinyatakan terbebas dari penjajajah.
Sebagai pahlawan perjuangan kemerdekaan Indonesia ternyata dalam biografi Soekarno memang telah aktif dalam merumuskan teks Pancasila, UUD 1945, dan juga teks proklamasi. Dalam persiapan Proklamasi kemerdekaan RI ternyata Ir. Soekarno mempersiapkannya bersama beberapa tokoh nasional. Dalam mempersiapkan kemerdekaan RI dimulai dari pembentukan organisasi BPUPKI kemudian membentuk organisasi Panitia Kecil yang beranggotakan 8 orang resmi.
Nah, organisasi yang beranggorakan sembilan orang tersebut menghasilakan Jakarta dan membentuk organisasi PPKI. Menjelang pembacaan teks proklamasi Ir. Soekarno menyatakan masih ada kerjasama dengan tokoh bekerja sama dengan pihak Jepang.Tetapi, memang rakyat Indonesia tetap mengandalkan kekuatannya sendiri dalam mengusahakan kemerdekaan.
Perumusan Naskah Proklamasi
Dalam biografi Soekarno memang dijelaskan bahwa beliau amat aktif dalam persiapan perumusan naskah proklamasi kemerdekaan juga. Bahkan, munculah sebuah pernyataan bahwa Ir Soekarno juga harus menyingkir ke Rengasdengklok yang juga masih masuk ke dalam sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia.
Peristiwa Rengasdengklok
Ketika Ir. Soekarno merumuskan naskah proklamasi ternyata muncul permasalahan setelah adanya sebuah pertemuannya dengan Marsekal Terauchi di Vietnam. Peristiwa ini muncul pada tanggal 16 Agustus 1945 dimana ketika Ir Soekarna da Moh Hatta dibujuk untuk menyingkir ke asrama pasukan PETA yang berlokasi di daerah Rengasdengklok. Ada beberapa nama tokoh yang terlibat dalam peristiwa tersebut yaitu Soekarni, Wikana, Singgih hingga Chairul Saleh. Pemuda ini menuntut Soekarno dan Moh Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan RI yang sedang mengalami kekosongan kekuasaan.
Dalam biografi Soekarno pada masa kekosongan kekuasaan dan kevakuman ternyata memang terjadi akibat Jepang mengaku menyerah kepada pasukan sekutu sebelum tiba di tempat. Hal tersebut terjadi karena jepang sudah mengaku menyerah dan sekutu punmemang belum tiba di daerah Indonesia. Dengan demikian ternyata memang membuat Soekarno dan Moh Hatta menolak untuk menunggu kejelasan dari penyerahan Jepang.
Sedangkan, untuk alasan yang lainnya ternyata Ir Soekarno juga sedang menunggu tanggal tepat untuk membacakan teks proklamasi sebagai hari kemerdakaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Saat itu teryata bulan Ramadhan yang memang diyakini sebagai bulan turun wahyu bagi umat muslim yaitu Al-Qur’an.
Biografi Soekarno: Pahlawan RI
Pada tanggal 4 Juli 1927 pada biografi Soekarno mendirikan PNI (Partai Nasional Indonesia) untuk mencapai kemerdekaan kemudian juga untuk membangkitkan semangat warna negara Indonesia. Dengan munculnya partai tersebut tentunya memang sangat mengancam penjajahan Belanda. Hal tersebut membuat Ir. Soekarno dipenjara bersama partainya. Kemudian proklamator negari RI tersebut diasingkan ke beberapa daerah yaitu Ende, Flores, lalu dipindahkan ke Bengkulu.
Ir. Soekarno dibebaskan saat penjajahan Jepang datang kemudian mengambil kekuasaan dari Belanda. Nah, pemerintahan Jepang ternyata membuat banyak organisasi dalam penjajahannya untuk mencapai keberhasilannya. Ini dia beberapa organisasi buatan Jepang.
PUTERA
Awal penjajahan Jepang membuat organisasi PUTERA yaitu Pusat Tenaga Rakyat dipimpin olehIr. Soekarno, Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara dan K.H. Mas Mansur yang dimaksudkan untuk membantu pemerintahan Jepang dalam menjajah negara RI. Tetapi, ternyata organisasi pertama tersebut justru malah digunakan untuk mencapai kepentingan rakyat sehingga dibubarkan oleh pemerintahan Jepang.
BPUPKI dan PPKI
Dalam biografi Soekarno Perang Asia Raya ternyata Ir. Soekarno mulai diserang oleh pasukan Sekutu sehingga pada saat itu Jepang mendirikan BPUPKI. Nah, untuk sidang pertama BPUPKI dimulai sejak tanggal 1 Juni 1945. Di hari pertama tersebut ternyata Ir Soekarno mengungkapkan gagasan tentang dasar Negara yang dikenal Pancasila.
Tetapi ternyata BPUPKI juga dibubarkan oleh pemerintahan Jepang, kemudian Ir. Soekarno diangkat menjadi ketua PPKI. Setelah itu, dalam waktu yang dekat ternyata pemerintahan Jepang memanggil Soekarno, Hatta dan juga Radjiman Wedyodiningrat ke Ho Chi Minh, Vietnam dengan tujuan untuk menemui Jenderal Terauchi untuk membicarakan kemerdekaan Indonesia.
Peristiwa Rengasdengklok
Setelah mendirikan beberapa organisasi dalam biografi Soekarno untuk memenuhi kebutuhan dalam mencapai kemerdekaan tetapi belum juga berhasil ternyata antara golongan Tua menginginkan kemerdekaan Indonesia memang harus mempersiapkan secara matang dengan golongan muda agar dapat melaksanakan kemerdekaan dalam waktu sesingkat dang secepat mungkin.
Nah, ternyata hal tersebut juga yang membuat golongan muda memang melakukan penculikan Soekarno dan Mohammad Hatta tanggal 16 Agustus 1945 yang dibawa ke daerah Rengasdengklok dengan tujuan agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia kemudian menjauhkannya dari segala pengaruh yang bisa dilakukan oleh pemerintahan Jepang.
Ketika sudah mengetahui bahwa Ir. Soekarno dan Moh. Hatta dibawa ke daerah Rengasdengklok. Ternyata hal tersebut pula yang membuat Ahmad Soebardjo menjumputnya.
Nah, ketahuilah bahwa Sutan Syahrir yang juga memiliki pendapatan bersebrangan ternyata meminta golongan muda untuk menjemput Soekarno dan Moh. Hatta kembali pulang ke Jakarta. Nah, setelah tiba di Jakarta ternyata keduanya bersama Laksamana Maeda tiba di Jakarta Jl. Imam Bonjol.
Sekutu Kembali Melakukan Serangan
Setelah membacakan teks proklamasi dalam biografi Soekarno ternyata proses serangan kembali dilakukan. Ternyata kemerdekaan yang telah didapatkan pada tanggal 17 Agustus memang tidak dapat langsung dinikmati oleh warga negara Indonesia. Pada masa berikutnya memang masih ada yang menjajah daerah Indonesia secara terang-terangan.
Serangan Pasukan Belanda
Hal tersebut memang ditandai dengan mulai munculnya macam-macam serangan yang dilakukan daripihak sekutu yang memang terjadi di Surabaya pada saat dipimpin oleh pasukan Belanda yaitu Brigadir Jendral A.W.S Mallaby yang mulai berkeinginan untuk menjajah Indonesia.
Namun, ketika rakyat Indonesia berada di Surabaya memang masih terus gigih dalam biografi Soekarno berjuang mempertahankan kemerdekaan hingga akhir Brigadir Jendral A.W.S Mallaby tewas kemudian pemerintahan Belanda menarik kembali pasukannya ke Belanda. Nah, ternyata perang tersebut terjadi di seluruh daerah bukan hanya di Surabaya
Agresi Militer Milik Belanda
Dengan adanya serangan dari sekutu tersebut membuat Indonesia membuat resmi mengadukan agresi mileter milik Belanda ke PBB yang telah dianggap mampu melanggar perjanjian internasinal yaitu perjanjian linggajati.
Walaupun memang telah dilaporkan ke PBB, tetapi ternayta Belanda masih saja melakukan agresinya hingga akhir pemerintahan India dan Australia pad 31 Juli 1947 yang berupa masalah agresi militer yang ternyata sudah dilancarkan oleh pemerintahan Belanda dimasukan ke dalam sebuah agenda rapat Dewan Keamanan PBB.Setalh itu, akhirnya dikeluarkanlah Resolusi No 27 tanggal 1 Agustus 1947 dengan isi untuk menyerukan agar konflik bersenjata di hentikan di indonesia.
Mengubah Negara RIS ke RI
Dari pernyataan di atas ternyata Dewan Keamanan PBB tanggal 15 Agustus 1947 pemerintah Belanda menyatakan menerima resolusi untuk menghentikan pertempurannya. Dari pengakuannya tersebut ternyata biografi Soekarno dalam kedaulatan dari pemerintahan Belanda kembali mengangkat Presiden Soekarno dan Mohammad Hatta menjadi presiden dan wakil presiden Republik Indonesia. Adanya tuntutan dari rakyat Indonesia kemudian pada tanggsl 17 Agustus 1950 mengubah negara Republik Negara Indonesia Serikat menjadi Republik Indonesia.
Terjadinya Pemberontakan G30S/PKI
Pada tahun 1960 terjadi pergolakan politik di Indonesia yaitu G30-S/PKI yang memang memunculkan bahkan melahirkan krisis politik di Indonesia. Hal tersebut memunculkan adanya perhatian dari KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) dan KAPI (Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia) hingga melakukan aksi demonstrasi yang menyampaikan Tri Tuntutan Rakyat (Tritura) sebagai salah satu isinya meminta agar PKI untuk dibubarkan.
Menolak Pembubaran PKI
Berikutnya, biografi Soekarno juga ternyata memang menolak untuk membubarkan PKI karena adanya sikap menilai dalam melakuakan tindakan tersebut yang bersifat bertentangan dengan pandangan dunia Nasional, Agama dan Komunisme sehingga melemahkan posisinya dalam dunia politik.
Setelah peristiwa tersebut dilakukan dalam waktu lima bulan ternyata peristiwa tersebut dikeluarkanlah surat perintah sebelas maret (SUPERSEMAR) yang ditandatangani oleh Soekarno dengan isi perintahnya kepada Letnan Jenderal Soeharto untuk mengambil tindakan dalam menjaga keamanan pemerintah dengan keselamatan pribadi.
MPRS Supersemar
Dengan demikian ternyata juga mulai muncul surat perintah tersebut digunakan oleh Soeharto untuk menjadi Panglima Angkatan Darat dengan tujuan dalam membubarkan PKI yang kemudian menyatakannya sebagai organisasi terlarang. Nah, setelah itu ternyata juga memunculkan MPRS pun mengeluarkan ketetapannya yaitu TAP No IX/1966 tentang pengukuhan Supersemar menjadi TAP MPRS dan TAP No XV/1966 dengan memberikan jaminan kepada Soeharto sebagai pemegang Supersemar sehingga dapat mengatasi segala permasalahan setiap saat apabila presiden memang sedang berhalangan hadir.
Surat Pernyataan Penyerahan Kekuasaan
Nah, ketahuilah bahwa biografi Ir. Soekarno hari minggu tanggal 21 Juni 1970 ternyata Presiden Soekarno juga telah membacakan pidatonya yang berisi mempertanggung jawabkan atas sikapnya terhadap peristiwa G30S. Perlu diketahui bahwa pidatonya ternyata ditolak oleh MPRS hingga akhirnya pada 20 Februari 1967 Ir. Soekarno mau menandatangani Surat Pernyataan Penyerahan Kekuasaan di Istana Merdeka.
Biografi Soekarno: Presiden Pertama RI
Setelah pemerintahan Belanda sudah mau mengakui kedaulatan Indonesia ternyata presiden Soekarno memang diangkat sebagai Presiden, sedangkan Mohamad Hatta sebagai Perdana menterinya. Kemudian jabatan Presiden RI diberikan kepada Mr Assaat yang dikenal sebagai Presiden RI Jawa-Yogya pada saat itu. Nah, ketahuilah adanya tuntutan Indonesia yang ingin mengubahnya menjadi negara kesatuan ternyata pada tanggal 17 Agustus 1950 RIS diubah kembali menjadi RI.
Negara RIS Diubah Menjadi RI
Setelah itu,Ir. Soekarno pun juga diangkat kembali menjadi Presiden RI yang sedang mengalami jatuh bangun kabinet pada sistem multipartai. Berikutnya, tanggal 18 Agustus 1945 organisasi PPKI mengangkat Presiden dan Wakil Presiden RI yaitu Soekarno dan Moh Hatta yang kemudian dikukuhkan di tanggal 29 Agustus 1945 oleh KNIP. Tanggal 19 September 1945 Ir Soekaro memang sudah mampu menyelesaikan masalah tanpa adanya pertumpahan darah akibat sengketa penjajahan yang ada di Lapangan Ikada dimana ada 200 ribu lebih rakyat Jakarta yang memang dengan sengaja ingin melakukan perlawanan penjajahan kepada Jepang.
10 November 1945
Saat itu ternyata sekutu datang dipimpin oleh Letjen. Sir Phillip Christison, kemudian setelah itu akhirnya sekutu mengakui dengan adanya de facto kedaulatan setelah adanya pertemuan dengan Presiden Soekarno. Dengan usaha keras untuk menyelesaikan krisis yang di Surabaya pasukan Belanda dan membonceng sekutu di bawah Inggris yang pada akhirnya peristiwa 10 November 1945 tetap meledak yang kemudian menggugurkan pahlawan Brigadir Jendral A.W.S Mallaby.
Memindahkan Ibukota Ke Yogyakarta
Kemudian provokasi tersebut terus terjadi di Jakarta sehingga membuat kondisi pemerintahan cukup sulit. Dengan demikian ternyata juga membuat Presiden Soekarno memutuskan memindah Ibukota yang awalnya di Jakarta pindah ke Yogyakarta. Hal tersebut ternyata memang disetujui oleh presiden dan wakil presidennya.
Pada saat itu kedudukan Presiden Soekarno berdasar UUD 1945 memang menjadikan Ir. Soekarno sebagai selaku kepala pemerintahan dan juga kepala negara. Selama ada revolusi saat itu, ternyata mengalami perubahan sistem pemerintahannya yaitu semi presidensiil untuk membuat negara yang lebih demokratis.
Perubahan Sistem Pemerintahan
Dengan adanya perubahan sistem pemerintahan ternyata meang revolusi kemerdekaan kedudukan dari biografi Soekarno Presiden Soekarno memang sangatlah penting, terutama menghadapi permasalahan Madiun tahun 1948. Selain itu, ternyata juga terdapat permasalahan baru yaitu Agresi Militer Belanda II yang saat itu memang menjadikan Presiden dan Wakil Presiden dengan pejabat tinggi yang lainnya ternyata ditahan oleh Belanda.
Dengan demikian ternyata meskipun sudah dibentuk pemerintahan darurat RI dengan ketuanya yang bernama Sjarifuddin Prawiranegara. Tetapi dalam kenyataannya memang dalam dunia internasional untuk mengakui Ir. Soekarno dan Moh Hatta menjadi pemimpin sesungguhnya di Indonesia karena dari beberapa kebijakannya pemerintahannya memang mampu menyelesaikan sengketa yang ada antara Indonesia dengan penjajahan Belanda.
Masa jatuhnya sang Presiden
Dari banyaknya jasa dari Presiden Soekarno ternyata memang dari biografi Soekarno harus mengalami berbagai permasalahan mulai dari masa jatuh dimulai sejak beliau berpisah dengan Wakil Presiden Moh Hatta pada tahun 1956. Dengan adanya pernyataan pengunduran Moh. Hatta dari dunia politik ternyata memang memunculkan banyak pemberontakkan separatis di Indonesia. Nah ketahuilah bahwa puncak pemberontakan ini pun terjadi dengan munculnya G 30 S PKI yang membuat Presiden Ir. Soekarno tidak mampu memenuhi impiannya membuat bangsa Indonesia sejahtera dan makmur.
Berikutnya, Soekarno ternyata juga mengalami pengucilan oleh Presiden pengganti nya yaitu Soeharto. Dengan demikian Ir. Soekarno juga sudah tua yang kerap sakit kemudian pada akhirnya Ir. Soekarno telah wafat pada tanggal 21 Juni 1970 di Jakarta yang tepatnya bertempatan di Wisma Yaso. Jenazah Ir. Soekarno dimakamkan di Blitar hingga sampai saat ini yang menjadi ikon di Blitar. Ketahuilah bahwa setiap tahunnya memang banyak wisatawan yang mengunjunginya sebagai tempat wisatawan saat ada haul Bung Karno.
Penghargaan Yang Diperoleh Soekarno
Dalam masa hidupnya ternyata biografi Soekarno memang memiliki banyak penghargaan dengan mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari 26 universitas dari beberapa negara. Berikutnya, ternyata Ir. Soekarno juga memiliki penghargaan berupa bintang kelas satu yakni The Order of the Supreme Companions yang didapatkan oleh Thabo Mbeki yaitu Presiden Afrika Selatan karena telah mampu mengembangkan solidaritas secara internasional. Hal tersebut tentunya memang dilakukan untuk melawan penindasan dari negara maju.
Hal tersebut tentunya memang menjadikan Ir. Soekarno menjadi tokoh teladan yang juga dijadikan sebagai bahan pembelajaran untuk seluruh rakyat Indonesia untuk tetap semangat dan gigih dalam membangun negara.
Indonesia Dalam Pemerintahan Presiden Soekarno
Melawan Penjajahan Sekutu Kembali
Ternyata Indonesia dalam pemerintahan Presiden Soekarno dikukuhkan sebagai negara baru yang bertahan dari berbagai permasalahan yang sangat menggoyahkan stabilitas negara RI. Pertama kali hal tersebut tentunya memag menjadikan agresi militer yang dilakukan oleh Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia setelah sekutu Jepang menyerah.
Kemudian dari biografi Soekarno ketika pemerintahan Ir Soekarno juga terdapat pemberontakan PKI yang dipimpin oleh Muso dan Amir Syarifudin. Ternyata juga terdapat pemberontakan lainnya yaitu pemberontakan Permesta, Republik Maluku, dan juga pemberontakan APRA yang dilakukan oleh Westeling. Kemudian juga terdapat pemberontakan Darul Islam atau DI/TII yang menjadi kawannya sendiri ketika beliau masih muda.
Indonesia Mulai Terkenal: Internasional
Ketika sedang dilanda masalah pada awal-awal lahirnya negara ternyata dalam pemerintahan Soekarno memang membuat negara Indonesia memang mulai tergolong terkenal di mata Internasinal. Salah satunya yaitu dikenal oleh pemimpin John F. Kennedy yang menjadi presiden Amerika. Saat itu Indonesia terkenal sebagai negara non blok yang tidak berhubungan erat dengan senjata. Selain itu Indonesia presiden Ir. Soekarno juga mampu membentuk poros Jakarta-Beijing-Moskow yang membuat konfrontasi dengan blok barat.
Mengganti Sistem Pemerintah Presidensil
Kemudian Indonesia juga dapat berganti sistem pemerintahan dari sistem parlementer menjadi sistem presidensil dari tahun 1945 hingga 1960an. Nah, pada tahun 1960an tersebut memang terjadi pergolakan politik yang cukup hebat dengan penyebab utama pemberontakan G-30-S/PKI yang memang menjadi biografi Ir. Soekarno dari akhir cerita dari pemerintahan Presiden Soekarno dan juga orde menjadi berakhir.
Muncul SUPERSEMAR
Berikutnya, ketahuilah bahwa “Supersemar” atau Surat Perintah Sebelas Maret di tahun 1966. Ternyata memang sudah cukup terkenal dan populer menjadi kontroversi karena adanya sejarah dari naskah aslinya dengan diketahui keberadaannya hingga sekarang ini.
Dengan demikian tentunya memang membuat Supersemar dikeluarkan Presiden Soekarno memiliki himbauan dari Presiden Ir. Soekarno ke Soeharto agar dapat mengendalikan Keamanan dan ketertiban negara. Pada saat permasalahan sedang kacau tersebut, ternyata memang memiliki mandat memindahkan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto yang menjadikannya sebagai sebagai Presiden yang baru Republik ndonesia.
Demikianlah seputar penjelasan mengenai biografi Soekarno: Sang Proklamator, Pahlawan, Presiden I Indonesia yang memang menjadi panutan masyarakat bangsa Indonesia untuk tetap bersemangat dalam memajukkan negara RI.