Gambar Anak Sekolah, masukuniversitas.com. Di Indonesia ada banyak kontroversi mengenai pendidikan. Terutama tingginya kesenjangan antara pendidikan di kota dan di pedesaan. Padahal semua yang berbau pendidikan sudah ada aturan, yaitu diatur dalam Undang-Undang, UU No 20 Tahun 2003, terkait pemerataannya. Perbedaan bentuk pendidikan inilah yang membuat potret siswa di Sekolah perkotaan sampai pedalaman sangat bertolak belakang.
Untuk mengetahui wajah dari hasil potretan yang kami ambil Google yang bersumber dari website mempublish gambar, dibawah ini selengkapnya.
Berikut ini beberapa potret atau gambar anak sekolah yang kami maksudkan.
Gambar anak sekolah di perkotaan
Perkotaan memang lebih memberikan keuntungan lebih bagi para pelajar dari pada daerah lainnya. Tempatnya yang dekat dengan pusat pemerintahan serta fasilitas lainnya yang mendukung membuat semua kebutuhan akan pembelajaran mudah didapatkan.
Gambar pertama – Belajar di laboratorium komputer
Gambar anak sekolah yang pertama ini menunjukkan bahwa sekolah di kota lebih mudah mendapatkan peralatan elektronik. Anak sekolah di kota juga bisa mempelajari teknologi seperti mengaplikasikan komputer secara lebih intens tanpa perlu harus berbagi dengan anak lainnya.
Gambar kedua – pembelajaran intensif
Gambar anak sekolah yang kedua ini menunjukkan anak sekolah di perkotaan mendapat pembelajaran yang intensif dan terpadu. Guru di perkotaan hanya sedikit memberikan penjelasan dan waktu dengan sisa, siswa yang belajar dengan sendirinya.
Gambar ketiga – Praktik
Sekolah di kota selalu dapat memberikan fasilitas lebih bagi siswanya. Ada berbagai penunjang pembelajaran yang bisa pakai agar pengetahuannya semakin bertambah. Contohnya saja dari bebeberapa gambar diatas. Dimana menunjukkan dari gambar tersebut, siswa sedang melakukan percobaan bermain basket. Sekolah-sekolah diperkotaan tersedia lengkap fasilitas seperti lapangan olahraga, ruang penelitian laboratorium, ruang komputer.
Seperti misalnya, gambar ketiga yang pertama. Ini merupakan siswa SMK Broadcasting yang salah satu sekolah di pulau Jawa. Dari gambar tersebut, siswa/i bisa langsung mempraktekkan dari apa yang dipelajari di Sekolah.
Berkat mudahnya dari sekolah dalam pembelian peralatan fasilitas siswa, maka membuat para siswa/i dapat dengan mudah mempraktikkan ilmu yang sudah didapat.
Gambar Keempat – Masa Orientasi Siswa/i
Masa Orientasi Siswa (MOS) yang dilakukan oleh sekolah perkotaan kadang kala terlalu berlebihan. Dengan berdalih untuk memberikan keberanian pada siswa junior, akan tetapi ada malah dijadikan sebagai ajang balas dendam. Mental yang terlalu dangkal membuat anak perkotaan sering ke dalam hal-hal yang tidak berkualitas.
Dari mulai Sekolah Dasar, Siswa di perkotaan sudah mendapatkan fasilitas yang sangat baik dan memadai. Dengan ruang kelas yang nyaman tanpa ada kerusakan dari fasilitas, membuat suasana pembelajaran menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Seragam yang sudah tersedia, tas sampai buku tulis menambah kenyamanan siswa yang bisa belajar di daerah kota. Ini sungguh sangat jauh berbeda dengan keadaan siswa di pedesaan.
Gambar kelima – Kelulusan Sekolah
Selain memiliki kelebihan dalam pemenuhan pembelajaran yang sangat baik. Siswa yang sekolah di pekotaan cenderung memiliki sikap arogan dan tidak berpendirian kuat. Mereka cenderung rentan terhadap pengaruh lingkungan yang negatif.
Pergaulan yang tidak terarah serta sedikitnya tempat bermain yang bernilai positif membuat siswa sekolahan mudah terseret kedalam pergaulan bebas dan jauh dari kata sopan santun. Contoh gambar anak sekolah diatas memperlihatkan bahwa perilaku siswa sudah jauh dari norma yang ada. Mencoret-coret seragam dan berkeliling kota dengan kendaraaan yang ugal-ugalan. Hal seperti ini sebenarnya menunjukkan betapa semakin bobroknya etika siswa di perkotaan.
Gambar Anak Sekolah di Pedesaan
Berikut dibawah ini berbagai potret gambar dari hasil foto yang kami dapatkan dari image google. Gambar dibawah ini sangat jauh sekali perbedaannya dengan gambar anak sekolah di pedesaan dengan anak sekolah perkotaan.
Untuk melihat selengkapnya, coba bandingkan gambar satu per satu dibawah ini dengan yang ada diatas.
Gambar Pertama – Anak Sekolah jalan kaki ke Sekolah
Gambar anak sekolah diatas menunjukkan beberapa siswa yang sedang berjalan ke menuju sekolah dan sepulang sekolah. Anak-anak tersebut merupakan siswa sekolah dasar yang terletak di daerah pedesaan. Minimnya alat transportasi membuat anak-anak tersebut memilih berjalan kaki untuk berangkat maupun pulang sekolah. Walaupun lelah saat berjalan kaki, akan tetapi dari ekspresi mereka yang terlihat bahwa mereka bahagia melakukan hal itu. Tidak ada sedikitpun raut kekelahan di wajah mereka, mungkin karena mereka melakukannya dengan saling bercanda bersamaan dengan teman mereka.
Gambar kedua – Berangkat, Istirahat dan Pulang Sekolah
Kecerian siswa pedesaan pada saat jam masuk kelas, istirahat sampai pulang Sekolah. Tanpa ada peralatan elektronik yang mendominasi diantara mereka. Sehingga, setiap perjalanan mereka selalu berkomunikasi dan membuat mereka terus dapat dengan mudah mengekspresikan kesenangan mereka.
Gambar ketiga – saling menolong dan membantu
Kalau gambar anak sekolah ini, menunjukkan bagaimana perjualan mereka ketika akan pergi ke sekolah. Mereka saling membantu, meskipun dari gambar tersebut tidak baik dan tidak pantas ditiru, adegan berbahaya.
Jarak sekolah yang cukup jauh jika berjalan kaki membuat mereka rela bedesakan diatas kendaraan. Gambar tersebut menunjukkan betapa semangatnya anak desa untuk mengenyam pendidikan yang sangat jauh berbeda dengan anak perkotaan.
Tak hanya harus berdesakan diatas kendaraan. Kesulitan anak sekolah di daerah pedesaan untuk berangkat sekolah sangat banyak. Gambar di atas memperlihatkan betapa repotnya anak pedesaan untuk masuk ke sekolah. Di gambar tersebut ada beberapa anak dengan memakai seragam putih-biru dongker sedang berjalan melewati aliran air sungai yang tidak memiliki jembatan penghubung. Perjuangan yang sangat membahayakan, sebab mereka harus sangat berhati-hati menjaga keseimbangan mereka agar tidak terjatuh dan terseret arus sungai.
Tak hanya itu, kondisi batu yang mereka pijak pasti berlumut dan bisa membuat mereka terpeleset karena licin. Gambar selanjutnya menunjukkan beberapa anak sekolah dasar yang harus melepas dan membawa sepatu mereka agar tidak basa terkena air. Perjuangan mereka yang tak hanya sampai disitu. Mereka juga harus menarik rok mereka agar tetap kering saat sampai didalam kelas. Tinggal di daerah seperti itu memberikan pembelajaran lebih yang tidak bisa di dapat di sekolah perkotaan yaitu kemandirian.
Potret yang sungguh memprihatikan. Gambar pertama menunjukkan betapa terabaikannya sekolah mereka. Terletak jauh dari kota membuat siswa sekolah dasar tetap memakai pakaian lusuh mereka untuk bersekolah. Bahkan dengan kancing baju yang sudah hilang serta restleting celana yang sudah tidak dapat lagi digunakan. Gambar tersebut menunjukkan betapa kesenjangan pendidikan antara kota dan desa yang masih sangat jauh perbedaannya.
Baca juga:
Gambar selanjutnya, menunjukkan kegembiraan anak sekolah dasar setelah mendapatkan sepatu sepatu gratis dari pemerintah. Hanya dengan sepasang sepatu tersebut, semangat untuk sekolah semakin terpupuk tinggi walaupun masih banyak fasilitas yang tidak layak di sekolah mereka.
Nah, itulah tadi beberapa gambar anak sekolah yang bisa Anda amati dan bandingkan. Memang sebaiknya program pemeretaan pendidikan segera terlaksana dengan baik agar siswa yang berada di pedesaan bisa bersekolah seperti layaknya siswa perkotaan.