Hello teman-teman masuk universitas. Apakah teman-teman masih bingung perbedaan SNMPTN, SBMPTN dan ujian mandiri? Ok baik. Untuk memberikan solusi terhadap kebingungan teman-teman. Kami sudah memberikan jawabannya ya :D. Mudah-mudah informasi masuk universitas bisa membantu dari tulisan kami berikan ini ya.
Tetap semangat 😀
Dalam seleksi Perguruan Tinggi Negeri, setiap universitas akan membuka jalur masuk yaitu dengan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri, Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri dan Ujian Mandiri. Mungkin diantara teman-teman masih ada yang bingung perbedaan SNMPTN, SBMPTN dan Ujian Mandiri. Perbedaan dari ketiga jalur seleksi masuk Perguruan Tinggi tersebut terdapat pada pengertian, pembiayaan, kuota yang tersedia, syarat peserta, jadwal pelaksanaan seleksi dan pengumuman.
Perbedaan SNMPTN, SBMPTN dan Ujian Mandiri
Untuk menjawab kebingungan teman-teman, kali ini kami sajikan perbedaan SNMPTN, SBMPTN dan Ujian Mandiri.
Seleksi Nasional Masuk Perguruan (SNMPTN)
SNMPTN merupakan salah satu bentuk jalur seleksi penerimaan mahasiswa baru Perguruan Tinggi Negeri yang dilaksanakan secara serentak seluruh Indonesia. SNMPTN sendiri pertama kali diselenggarakan pertama kali oleh Ditjen Dikti pada tahun 2008 atas jawaban terhadap kisruh yang terjadi pada forum rektor PTN se-Indonesia terkait mengenai penyelenggaraan SPMB oleh Perhimpunan SPMB Nusantara, yang dianggap tidak sesuai dengan pola keuangan Perguruan Tinggi Negeri non-BHMN (Badan Hukum Milik Negara).
Baca juga :Â Panduan Pendaftaran SNMPTN Secara Online
SNMPTN terdiri dari dua jalur yaitu SNMPTN undangan (seperti PMDK) melalui nilai rapot dan SNMPTN tulis dengan melalui ujian tulis. Namun pada tahun 2013, SNMPTN tulis diubah menjadi Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), sedagkan SNMPTN undangan diubah menjadi SNMPTN (tanpa pakai undangan) dengan kriteria seleksi penerimaan berdasarkan dari nilai rapot, nilai UN dna prestasi akademis lainnya. Dari segi biaya, tes melalui jalur SNMPTN ditanggung oleh pemerintah, sehingga calon siswa pendaftar tidak akan dikenai biaya pendaftaran dan seleksi.
Info pendaftaran SNMPTN dan pengumuman SBMPTN << ada disini
Pada tahun 2016, tes jalur SNMPTN membuat sebuah kebijakan yang mana kriteria calon peserta dikatakan memiliki prestasi unggulan apabila calon peserta tersebut masuk peringkat terbaik di sekolah pada semester 3, semester 4 dan semester 5, dengan ketentuan berdasarkan dari akreditasi sekolah sebagai berikut :
- Akreditasi A, 75% terbaik di sekolahnya
- Akrediatsi B, 50% terbaik di sekolahnya
- Akreditasi C, 20% terbaik di sekolahnya
- Akreditas lainnya, 10% terbaik di sekolahnya
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)
SBMPTN merupakan seleksi bersama penerimaan mahasiswa baru di lingkungan Perguruan Tinggi Negeri dengan menggunakan pola ujian tertulis secara nasional yang mana selama dilaksanakan mampu menunjukkan berbagai keuntungan serta keunggulan, baik bagi calon mahasiswa, Perguruan Tinggi Negeri, maupun bagi kepentingan nasional. Bagi calon mahasiswa, Ujian Tertulis sangatlah menguntungkan karena lebih efisien, murah dan juga fleksibel. Hal tersebut dikarenakan adanya mekanisme lintas wilayah.
Dapatkan informasi selanjutnya >> Pendaftaran SBMPTN
Baca disini kelanjutan >> pengumuman sbmptn
Meskipun jalur kuota jalur ini tidak sebanyak SNMPTN, namun jalur SBMPTN diandalkan oleh banyak orang karena hanya dijalur inilah kita bisa bersaing dengan adil. Saingannya pun tidak hanya kelas 3 SMA yang baru saja lulus tetapi juga para alumni. Hanya alumni 2 tahun sebelumnya saja yang bisa mengikuti SBMPTN. Dari segi biayanya, tes melalui jalur SBMPTN ditanggung oleh masing-masing peserta ujian yang mengikuti tes SBMPTN.
SBMPTN terbagi menjaid 3 tes, antara lain :
- SAINTEK (bagi yang memilih jurusan IPA)
- SOSHUM (bagi yang memilih jurusna IPS)
- IPC (bagi yang memilih jurusan IPA dan IPS)
Jadi pembagian kelompok tes bukan berdasarkan rumpun IPA atau IPS ketika kelas 3 SMA, namun berdasarkan jurusan apa yang kita pilih. Dimana tiap kelompoknya terdapat Tes Kemampuan Potensi Akademik (TKPA) berupa Tes Potensi Akademik, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Jika memilih SINTEK maka akan mendapatkan Tes Kemampuan Dasar SAINTEK, jika memilih SOSHUM maka akan mendapatkan Tes Kemampuan Dasar SOSHUM, sedangkan jika memilih IPC maka akan mendapatkan Tes Kemampuan Dasar SAINTEK dan SOSHUM.
Pada umumnya, untuk mengikuti seleksi kedua ini, SNMPTN dan SBMPTN teman-teman dapat membaca passing grade dahulu yah.
Ujian mandiri
Ujian mandiri merupakan sebuah sistem seleksi dengan ujian yang dilakukan oleh calon mahasiswa baru yang diselenggarakan oleh pihak PTN terkait. Seleksi jalur ujian mandiri ini diselenggarakan oleh pihak institusi dalam rangka memberikan alternatif pilihan kepada mereka yang tidak lolos tes jalur SNMPTN maupun SBMPTN agar tetap bisa melanjutkan studi ke PTN.
Mekanisme seleksi jalur ujian mandiri hampir sama dengan tes SNMPTN / SBMPTN yang meliputi Tes Kemampuan Dasar, Tes Potensi Akademik, serta Tes Kelompok SAINTEK / SOSHUM, hanya saja materi ujian yang disajikan secara beragam karena soal-soal ujian murni dikembangkan oleh pihak Perguruan Tinggi Negeri (PTN) masing-masing. Dari segi biaya, ujian mandiri mirip dengan SBMPTN yang mana biaya tes ditanggung oleh masing-masing peserta ujian yang mengikuti tes jalur ujian mandiri.
Di samping ketiga jalur masuk yang telah disebutkan di atas, beberapa Perguruan Tinggi yang membuka jalur lain, misalnya jalur Prestasi Internasional dan Nasional (PIN) yang diperuntukkan bagi siswa yang memiliki prestasi di tingkat nasional maupun internasional, jalur masuk yang satu ini berbeda-beda tergantung dari kebijakan Perguruan Tinggi tersebut.
Demikianlah sedikit informasi mengenai perbedaan SNMPTN, SBMPTN dan Ujian Mandiri. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan teman-teman yang sampai saat ini masih bingung membedakan SNMPTN, SBMPTN dan Ujian Mandiri. Terima kasih.
Kalo lewat jalur SBMPTN itu,yang diterima berapa persen/orang dari pesertanya kak?
@Rizal Maulana
Gak bisa dipastikan. Setiap tahun bisa saja berbeda2. Tahun 2017 misalnya. SNMPTN dan SBMPTN minumum 30 % dari total peserta. Sedangkan UM (Ujian Mandiri) Maksimal 30%.
Untuk SNMPTN dan SBMPTN juga tergantung dari pihak Universitas seberapa besar persen masuk dari total peserta. Bisa 40 dan 50 %.